Program Anti-Pelecehan

Program Anti-Pelecehan dari Wikimedia Foundation merupakan program satu tahun yang dilaksanakan pada 2020 untuk mencari cara dalam menciptakan ruang yang lebih aman dan nyaman di platformnya. Membangun pengetahuan secara kolaboratif tentu akan melibatkan perbedaan pendapat, karena orang-orang bersama-sama merumuskan dan menyuarakan norma-norma mereka. Seiring berkembangnya Wikimedia dan semakin beragamnya para kontributor, perbedaan pendapat pun mungkin semakin sering terjadi. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa perbedaan tersebut tidak melampaui batas hingga menjadi pelecehan, seperti yang dialami oleh banyak komunitas dan platform daring lainnya. Platform media sosial telah menghadirkan fitur yang memungkinkan pengguna untuk mengabaikan orang yang tidak sependapat dengan mereka, tetapi hal itu sulit diterapkan di platform kita. Program antipelecehan ini terdiri dari sejumlah proyek yang dikerjakan oleh staf Wikimedia Foundation dengan dukungan komunitas, yang dirancang untuk mengatasi tantangan tersebut.

Latar belakang

Melanjutkan upaya yang telah dimulai dalam Inisiatif Kesehatan Komunitas, Program Anti-Pelecehan akan berupaya mewujudkan sejumlah hal yang direkomendasikan dalam Strategi Gerakan 2018–2020 sebagai bagian dari perjalanan menuju cita-cita menjadi infrastruktur utama dalam ekosistem pengetahuan bebas pada tahun 2030.

Perkakas operasional

Tim Alat Anti-Pelecehan adalah tim dari Wikimedia Foundation yang melakukan pekerjaan teknis untuk mendukung Program Anti-Pelecehan. Secara singkat, tim ini bertujuan untuk membangun perangkat lunak yang memberdayakan kontributor dan pengurus untuk membuat keputusan yang cepat dan berdasarkan informasi ketika pelecehan terjadi. Empat area fokus telah diidentifikasi, di mana alat baru dapat memberikan manfaat dalam mengatasi dan merespons pelecehan, yang dapat Anda pelajari lebih lanjut di halaman proyek berikut.

Halaman proyek: Tim Alat Anti-Pelecehan

Pemeriksaan hash

Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan alur kerja yang ada di Wikimedia Foundation mengenai perlindungan anak dan konten yang berkaitan dengan terorisme, sesuai dengan rekomendasi Strategi Gerakan 2018–2020. Meskipun setiap jenis materi ini akan ditangani secara berbeda, terdapat aspek-aspek dari alat yang mendasari keduanya yang dapat dikembangkan dalam rilis ini.

Saat ini, ketika Foundation menerima laporan mengenai gambar yang mengandung pelecehan seksual terhadap anak, gambar tersebut akan dihapus dari proyek dan dilaporkan kepada pihak berwenang sesuai dengan kewajiban hukum yang berlaku. Pengaturan ini mengharuskan sukarelawan untuk menangani konten yang sangat membebani secara emosional ini, padahal mereka tidak memiliki pelatihan profesional atau dukungan kesehatan mental seperti staf.

Program ini bertujuan untuk melindungi komunitas dari paparan konten tersebut dalam hampir semua kasus dan mempercepat penghapusannya dari platform. Gambar-gambar tersebut akan diperiksa dengan mencocokkannya dengan basis data gambar yang telah di-hash dan dikenal mengandung pelecehan seksual terhadap anak, sehingga memungkinkan staf Foundation untuk menghapusnya dan melaporkannya kepada pihak berwenang.

Di kemudian hari, program ini dapat terintegrasi dengan alur kerja Trust & Safety lainnya yang menangani konten terorisme, agar staf Foundation dapat memeriksa apakah konten tersebut memenuhi kriteria untuk ancaman yang dapat dipercaya mengenai bahaya yang segera terjadi.

Penting untuk dicatat, program ini tidak akan menghapus konten secara otomatis tanpa melalui peninjauan manusia oleh staf Foundation.

SecurePoll

Untuk mendorong partisipasi yang lebih besar dalam proses pemilihan fungsionaris, dan setelah peluncuran yang sukses dari ekstensi SecurePoll untuk membantu pemilihan Dewan Pengawas pada 2021, Wikimedia Foundation akan mengeksplorasi penggunaan ekstensi SecurePoll untuk mengelola proses pemilihan fungsionaris sesuai dengan arahan dari rekomendasi Strategi Gerakan 2018–2020.

Kode Etik Universal

Kode etik yang ditetapkan dalam strategi gerakan ini akan mengatur norma-norma yang melindungi setiap individu dan menekankan pentingnya kesopanan. Kode etik ini akan memberikan panduan yang jelas bagi para fungsionaris mengenai perilaku yang harus mereka larang. Pendatang baru dan kelompok marginal—mereka yang paling sedikit memahami aturan yang kompleks dan memiliki sedikit modal sosial untuk mendapatkan bantuan—dapat merasa lebih diberdayakan dengan standar minimum universal. Komunitas akan diundang untuk menggunakan dan mengembangkan kode ini dalam konteks lokal mereka, tetapi tidak boleh turun di bawah standar tersebut dalam tingkat tata kelola mandiri dan penegakan hukum mereka.

Halaman proyek: Kode Etik Universal

Pelatihan antipelecehan daring untuk pengurus dan fungsionaris

Untuk mendorong keberagaman di antara para pengurus, kami akan mengembangkan materi pelatihan untuk posisi pengurus dan pejabat saat ini dan masa depan, guna memberdayakan mereka dalam menangani kasus pelecehan dengan bijaksana, kompeten, dan adil, sesuai dengan arahan dari rekomendasi Strategi Gerakan 2018–2020. Setelah menyelesaikan pelatihan, peserta akan memiliki pemahaman tentang dasar-dasar menangani laporan penyalahgunaan secara tangguh. Pelatihan ini dirancang untuk membantu pemimpin komunitas, pengguna dengan hak akses tingkat lanjut, dan kelompok-kelompok dalam menangani tantangan komunitas seputar tuduhan pelecehan daring dan perilaku kasar.

• Kursus WikiLearn: Mengidentifikasi dan Menangani Pelecehan Daring

Metrik

Kunci untuk mengukur efektivitas program ini adalah metrik yang bermakna dan dapat ditindaklanjuti yang sudah terintegrasi sejak awal. Seperti yang dijelaskan dalam program antipelecehan, tujuan utama program ini beragam dan menantang, sehingga membutuhkan pengukuran dengan menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif. Kami akan mengeksplorasi berbagai sumber data pelecehan yang tersedia dan mulai mengumpulkan cara-cara untuk mengukur data ini, untuk memberikan gambaran mengenai efektivitas program.

Lihat pula

• Inisiatif Kesehatan Komunitas (2017–2019)
• Rekomendasi Strategi Gerakan 2018–2020