Kode Etik Universal/Konsultasi 2021/Penegakan

This page is a translated version of the page Universal Code of Conduct/2021 consultations/Enforcement and the translation is 97% complete.
Outdated translations are marked like this.
Kode Etik Universal

Halaman ini merupakan ringkasan dari konsultasi bahasa lokal untuk Fase 2 Kode Etik Universal (UCoC) yang berlangsung dari akhir Januari hingga awal Maret 2021. Konsultasi ini mendiskusikan cara untuk menegakkan kebijakan UCoC pada ruang diskusi masing-masing komunitas. Laporan terperinci tentang konsultasi pada masing-masing komunitas dapat dibaca di bawah ini:

  1. Arab
  2. Afrikaans
  3. Bengali + Assam + Bishnupriya
  4. Wikimedia Commons
  5. Korea
  6. Igbo + Hausa + Twi
  7. Bahasa Indonesia
  8. Italia
  9. Maithili + Newari + Bhojpuri + Doteli
  10. Melayu
  11. Nepali
  12. Polski
  13. Santali
  14. Wikidata
  15. Yoruba

Pengantar

Pada bulan Oktober 2020, setelah melalui proses konsultasi terbuka dengan komunitas, Komite Perumus Fase 1 menyelesaikan rancangan naskah Kode Etik Universal (UCoC). Rancangan ini kemudian diajukan untuk disahkan kepada Dewan Pengawas Yayasan Wikimedia. Tim proyek UCoC kemudian memulai persiapan untuk Fase 2, yang meliputi kolaborasi tambahan dengan komunitas untuk mengetahui saluran dan mekanisme penegakan yang dapat diterapkan bagi kebijakan global ini. Menyusun sebuah kebijakan yang berlaku secara global pada gerakan Wikimedia merupakan sebuah tugas yang sulit, sehingga tahap selanjutnya untuk menyusun mekanisme penegakan diperkirakan akan cukup menantang pula.

Perkiraan tersebut terbukti benar bagi sistem yang harus berfungsi dengan baik pada model-model pengaturan rumah tangga setempat yang amat beragam. Menyadari tantangan ini, tim Trust & Safety Policy melakukan penelitian untuk memahami dengan lebih baik saluran dan mekanisme penegakan pada komunitas yang berbeda-beda. Oleh karena ekosistem Wikimedia yang amat beragam dan pengaturan rumah tangga komunitas yang berbeda-beda, cukup sulit untuk menghimpun dan menaksir efektifitas sebuah model pengurusan rumah tangga komunitas.

Tim UCoC menghimpun informasi sebanyak-banyaknya untuk memetakan, memahami, dan membedakan model mekanisme penegakan yang ada pada komunitas. Upaya ini meliputi identifikasi komunitas mana yang memiliki lembaga dan fungsionaris komunitas seperti Komite Arbitrase, Pemeriksa, atau Birokrat yang bertanggungjawab atas kasus perilaku. Tim kami menganalisa faktor-faktor lain seperti level kegiatan pada halaman diskusi kebijakan komunitas, ada atau tidaknya proses pengajuan banding atas tindakan pengurus, dan jumlah rata-rata pemblokiran pengguna pada waktu tertentu. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor ini, tim kami membagi komunitas menjadi tiga kelompok: komunitas dengan mekanisme penegakan yang efektif, komunitas dengan mekanisme penegakan yang hampir berfungsi, dan komunitas tanpa mekanisme penegakan/memiliki mekanisme penegakan yang tidak berfungsi.

Tim kami mempekerjakan tiga orang fasilitator dari tiap kategori ini dengan mempertimbangkan tingkat pengalaman fasilitator terkait dalam proyek mereka, kemampuan berbahasa, dan pengetahuan mengenai komunitas lain dalam gerakan Wikimedia.

Pada bulan Januari 2021, tim proyek UCoC meluncurkan Konsultasi Bahasa Lokal dengan bantuan 9 orang fasilitator yang dapat terhubung dan bekerja dengan 21 komunitas bahasa.

Tingkan respon

 

Konsultasi dimulai secara serentak pada setiap bahasa sasaran melalui pengumuman di Warung Kopi atau Portal Komunitas. Pengumuman ini ditindaklanjuti dengan diskusi yang berlangsung pada saluran yang biasa digunakan oleh komunitas.

Secara umum, proses fasilitasi selama enam pekan dibagi menjadi tiga tahapan utama. Tahap pertama meliputi pengumuman mengenai diskusi UCoC pada laman komunitas dan saluran media sosial yang populer. Hal ini ditujukan agar komunitas mengetahui tentang dimulainya proses konsultasi dan untuk mengundang anggota komunitas mendiskusikan secara terbuka tentang penegakan UCoC. Tahap kedua meliputi peluncuran survei. Diadakannya survei berakar pada pengamatan kami di Fase 1 bahwa banyak komunitas yang memilih untuk bersuara melalui survei yang dinilai lebih aman untuk memberikan pendapat. Melalui survei, sebagian besar anggota komunitas menyuarakan kebimbangan atau gagasan mereka secara anonim, sehingga saluran ini juga diputuskan untuk diadakan pada Fase 2. Kebanyakan pautan ke halaman survei diletakkan pada Sitenotice di halaman proyek sehingga dapat menjangkau komunitas secara lebih luas. Tahap terakhir meliputi pengumpulan masukan yang lebih personal. Beberapa pertemuan virtual dan obrolan pribadi diselenggarakan dengan anggota komunitas yang berminat, sehingga memberikan peluang bagi diskusi verbal terbuka dan urun pikiran secara bersama-sama tentang mekanisme penegakan UCoC bagi komunitas mereka masing-masing.

Wadah interaksi

Seperti pada Fase 1, wadah interaksi dengan komunitas ditentukan dengan keperluan, preferensi, dan praktik komunitas selama ini. Tim fasilitator berupaya untuk menyediakan saluran dan metode komunikasi yang seterbuka dan seberagam mungkin, dengan harapan dapat menjangkau sebanyak-banyaknya anggota komunitas untuk menyertai proses diskusi sesuai dengan tingkat kenyamanan mereka.

 
Saluran komunikasi yang digunakan selama konsultasi

Tim fasilitator menerima umpan balik dari sekitar 3.553 orang anggota komunitas. Jumlah ini menunjukkan jumlah pengguna, bukannya jumlah respon; karena satu pengguna dapat memberikan beberapa kali respon yang berbeda, sehingga pengguna ini dihitung sebagai satu respon. Respon yang redundan dari pengguna yang sama pada platform yang berbeda juga tidak dihitung: misalnya, jika seorang pengguna ikut serta dalam diskusi pada beberapa platform (Warung Kopi, media sosial, peretmuan virtual, dsb), mereka tetap dihitung menyumbangkan satu respon. Namun, ini tidak dapat diterapkan untuk respon survei, karena sebagian besar respon dikirimkan secara anonim. Oleh karena itu, besar kemungkinan beberapa pengguna yang mengisi survei juga ikut serta dalam diskusi pada setidaknya satu saluran. Total 2.995 respon survei berhasil dihimpun, dan 558 orang pengguna merespon melalu wadah interaksi lainnya.

Hasil konsultasi

Konsultasi Bahasa Lokal berhasil menghimpun gagasan yang beragam mengenai mekanisme penegakan UCoC, struktur lembaga penegakan, dan dukungan untuk sasaran gangguan keamanan.

Ringkasan dari masing-masing komunitas bahasa dapat dilihat di sini:

  1. Arab
  2. Afrikaans
  3. Bengali + Assam + Bishnupriya
  4. Wikimedia Commons
  5. Korea
  6. Igbo + Hausa + Twi
  7. Bahasa Indonesia
  8. Italia
  9. Maithili + Newari + Bhojpuri + Doteli
  10. Melayu
  11. Nepali
  12. Polski
  13. Santali
  14. Wikidata
  15. Yoruba

Umpan balik

 
 

Seperti yang diperkirakan, tim kami berhasil menghimpun serangkaian gagasan yang beragam mengenai mekanisme penegakan UCoC. Konsultasi Fase 2 adalah sebuah diskusi yang terbuka, yang berarti terdapat beberapa macam umpan balik antara anggota komunitas dan fasilitator. Model dialog ini agak menyulitkan kuantifikasi gagasan yang dibagikan mengenai mekanisme dan lembaga penegakan. Secara umum, komunitas menyadari pentingnya menciptakan sebuah sistem penegakan agar UCoC dapat diterapkan secara efektif. Walau begitu, gagasan tentang bagaimana sistem tersebut akan dibentuk amat beragam. Beberapa gagasan dibagikan secara jelas, sementara yang lain disambut dengan waswas. Tidak ada gagasan yang dipilih secara luas, begitu pula tidak ada yang ditentang secara bulat. Dapat diamati bahwa secara umum komunitas berpikir bahwa mengimplementasikan satu struktur standar secara global akan sangat tidak praktis, karena sistem tersebut harus melalui serangkaian perubahan dan amendemen sampai dapat diterapkan secara fungsional oleh komunitas yang ada.

Gagasan mengenai sistem penegakan

1. Pendirian lembaga lokal di dalam komunitas

Pendirian sebuah lembaga lokal untuk menangani kasus pelanggaran UCoC merupakan salah satu pilihan paling populer dari beberapa anggota komunitas pada hampir seluruh komunitas bahasa lokal. Beberapa komunitas menginginkan lembaga mirip Komite Arbitrase (ArbCom), sementara beberapa yang lain menginginkan sekelompok Pengurus diangkat untuk menangani pelanggaran secara khusus. Beberapa komunitas juga mendukung pendirian sebuah lembaga khusus untuk menangani UCoC, sehingga tidak menambah beban kerja fungsionaris komunitas yang telah ada. Pada konsultasi ini, secara khusus ditekankan bahwa pengetahuan mengenai konteks budaya dan bahasa lokal pada komunitas adalah syarat mutlak bagi siapapun yang akan menangani kasus gangguan keamanan atau penyalahgunaan wewenang.

Beberapa anggota komunitas juga menekankan bahwa lembaga lokal harus didukung oleh Yayasan Wikimedia sehingga dapat bekerja secara efektif dan komunitas dapat mengembangkan perangkat serta sumber daya mereka untuk menangani kasus pelanggaran pada tingkat lokal.

Dalam hal penegakan, saya ingin proyek yang memiliki Komite Arbitrase untuk tetap berfungsi secara independen; tidak ada orang luar yang dapat mengenakan blokir/mengunci akun seorang pengguna dengan alasan penegakan UCoC atas kontribusi mereka pada proyek tersebut. [...] Dalam pandangan saya, komunitas lokal harus mengatur dirinya sendiri; hanya pada kasus yang ekstrem sajalah WMF dapat melakukan intervensi; dan bahkan ini pun akan sulit untuk berubah karena WMF sudah memiliki kemampuan mengintervensi dengan perkakas Office Actions.

— Seorang anggota komunitas Polandia

Para pengurus sudah menangani perkara-perkara perilaku dalam UCoC, dan kebijakan lokal banyak pula yang berkelindan dengan UCoC. Sepertinya para pengurus merupakan pilihan yang natural untuk menangani laporan. Saya memiliki pertimbangan khusus jika para Steward ditugaskan untuk menangani laporan; mereka bisa kewalahan menanganinya jika jumlah laporan cukup tinggi di seluruh proyek Wikimedia. Saya juga berpikir bahwa sebuah lembaga global tidak diperlukan, karena beberapa kelompok pengguna sudah ada untuk menangani hal serupa.

— Seorang anggota komunitas Wikidata

2. Pendirian lembaga penegakan global

Komunitas Wikimedia secara umum terbelah mengenai apakah lembaga ini harus ada di atas struktur penegakan lokal atau sebagai struktur terpisah. Beberapa pengguna berpendapat bahwa pengawasan secara global amat menentukan kesuksesan sebuah kebijakan global seperti UCoC. Namun, banyak komunitas juga menyatakan dengan jelas bahwa mereka tidak ingin lembaga tersebut berbentuk sebuah tim pada WMF atau sebuah lembaga yang anggotanya diangkat oleh WMF. Beberapa komentar yang didapatkan mengindikasikan pilihan untuk sebuah lembaga penegakan global yang dipilih oleh komunitas, seperti sebuah Komite Arbitrase tingkat global. Komposisi anggota, proses seleksi, dan panjang masa jabatan lembaga ini juga perlu dipertimbangkan secara matang.

Saya setuju sekali dengan adanya Komisi Ombudsman untuk penegakan kode etik ini, mungkin pengurus biasa nantinya juga bisa turut membantu penanganannya. Kalau kira-kira kedepannya ada masalah antarkontributor yang menyangkut pelanggaran kode etik, bisa ditangani dengan baik dan sesuai prosedur. Sepertinya pertanyaan lanjutan saya lebih mengarah ke kiat pembentukan komisi tersebut, sekalian saya sampaikan kalau Komisi Ombudsman kembali didiskusikan.

— Seorang anggota komunitas Indonesia

Menurut saya, lebih baik untuk menunjuk sekelompok individu yang dipilih oleh komunitas (tidak harus pengurus) yang memiliki hubungan langsung dengan Yayasan Wikimedia.

— Seorang anggota komunitas Arab

3. Kombinasi lembaga penegakan global dan lokal

Salah satu opsi lain yang populer pada komunitas adalah lembaga penegakan UCoC yang memiliki hierarki eskalasi ke lembaga global. Beberapa komunitas menyampaikan bahwa terdapat kasus di mana lembaga lokal tidak dapat menjadi otoritas yang patut untuk menangani pelanggaran perilaku. Beberapa hal yang menjadi perhatian khusus:

  • Kasus yang melibatkan seorang pengurus atau anggota lembaga penegakan.
  • Kasus di mana sasaran gangguan merasa tidak aman untuk melapor kepada lembaga lokal.
  • Kasus yang dianggap sangat rumit.

Untuk pilihan ini, terdapat pula gagasan untuk menciptakan sebuah sistem pengajuan peninjauan kembali/banding sehingga pelapor yang tidak puas dengan putusan kasus mereka di tingkat lokal dapat mengajukannya kembali ke tingkat global.

Badan global dapat berfungsi seperti sebuah pengadilan banding dan dapat bekerja setelah seluruh metode penyelesaian perkara di tingkat lokal sudah tidak dapat ditempuh lagi.

— Seorang anggota komunitas Yoruba

Pada setiap tingkat, mulai dari level komunitas hinga staf eksekutif WMF, perlu ada sebuah tim yang menangani isu pelanggaran UCoC. Pada level komunitas, anggota tim tersebut dapat dipilih secara terbuka oleh para pengguna yang terdaftar. Tim ini tidak boleh lebih besar dari 4-5 anggota dan salah satunya harus merupakan anggota perempuan. Isu pelanggaran terkait pengguna perempuan harus ditangani oleh anggota tim perempuan. Kriteria yang bersifat tetap harus ditetapkan untuk keanggotaan tim ini.

— Seorang anggota komunitas Santali

4. Tim Trust & Safety pada Yayasan Wikimedia

Sebagian kecil respon yang kami terima menunjukkan bahwa beberapa komunitas tidak menentang keterlibatan tim T&S dalam proses penegakan secara umum. Opsi ini dianggap hanya dapat diterima apabila komunitas yang bersangkutan tidak memiliki kemampuan untuk mengembangkan sistem penegakan mereka sendiri.

Kombinasi komite global dan T&S dapat diwujudkan

— Seorang anggota komunitas Commons

Kita semua di sini adalah sukarelawan, dan kita memiliki waktu yang terbatas. Apakah saya mau menjadi bagian dari sebuah komite untuk berbicara tentang buruh dan hukum? Saya tidak begitu berminat. Ini pekerjaan dan profesi saya. Saya menikmati menulis artikel [...]. Kami sudah berusaha untuk mewujudkan sebuah komite di Wikipedia Afrikaans. [...] Kebanyakan orang tidak tertarik dengan politik, namun dengan pengetahuan; tentang burung, ikan, bendungan, jembatan, dan jalanan. Kami tidak tertarik dengan politik karena kebanyakan dari kami sebenarnya sudah menghabiskan banyak waktu dengannya.

— Seorang anggota komunitas Afrikaans

5. Sistem pelaporan

Secara umum terdapat keinginan untuk mewujudkan sebuah sistem pelaporan yang memungkinkan pengguna melaporkan secara anonim. Para fasilitator menemukan bahwa pada banyak komunitas, sebagian besar kasus gangguan keamanan tidak pernah dilaporkan karena tidak adanya mekanisme yang memungkinkan pelaporan secara aman. Kasus gangguan secara umum jauh lebih banyak daripada yang diperkirakan; ini merupakan berita baru bahkan bagi beberapa fasilitator yang sudah 10 tahun menjadi bagian dari komunitas mereka sendiri. Ini menunjukkan bahwa terdapat ketakutan untuk bersuara di banyak komunitas. Di sisi lain, berbagai faktor membuat sebuah sistem pelaporan yang baik cukup rumit untuk disusun.

Beberapa situasi yang menyulitkan pelaporan sebuah kasus:

  • Pelaporan seorang anak di bawah umur.
  • Pelaporan kasus yang terkait standar hukum yang berbeda; kasus paling sering terjadi adalah di mana pelaku dan korban tunduk pada sistem hukum yang berbeda-beda.
  • Pelaporan kasus terkait seksualitas. Secara umum kasus model ini amat kurang sekali dilaporkan, kebanyakan karena ketakutan atas eskalasi yang lebih tinggi pada situasi yang sudah rumit juga.
  • Kesulitan untuk melaporkan kasus jauh setelah kejadiannya terjadi
  • Pelaporan atas orang yang terkenal atau pengguna yang memiliki posisi atau pengaruh pada gerakan Wikimedia maupun sebaliknya.
  • Pengguna laki-laki seringkali enggan untuk melaporkan kasus pelecehan seksual.
  • Pelaporan yang melampaui batas-batas bahasa.

Seperti pada beberapa situs web dan media sosial, halaman pembicaraan dapat memiliki sebuah tombol "Lapor" yang mencolok. Menekan tombol tersebut mestinya mengarahkan pengguna ke sebuah halaman di mana insiden dapat dilaporkan.

— Seorang anggota komunitas Italia

Harus ada sebuah saluran pelaporan alternatif yang meliputi implementasi pelaporan yang privat dan terlindungi. Namun, penggunaan sistem ini harus dibatasi kepada pelanggaran perilaku saja.

— Seorang anggota komunitas Korea

Perhatian khusus

Beberapa pengguna menyatakan bahwa mereka telah menjadi sasaran atau menyaksikan gangguan karena kontribusi mereka pada proyek Wikimedia, namun kejadian tersebut tidak dilaporkan atau tidak menimbulkan hukuman bagi pelaku apabila sudah dilaporkan karena terjadi di luar platform Wikimedia. Sebagian besar pengguna menegaskan bahwa pelanggaran model ini juga mesti dipertimbangkan untuk ditindak di bawah UCoC.

Setidaknya satu komunitas menentang kebijakan anti-diskriminasi pada UCoC, dengan alasan menolak mengakui adanya editor yang non-biner atau merupakan bagian dari golongan minoritas. Namun begitu, terdapat bagian yang signifikan dari responden survei yang mengidentifikasi diri mereka sebagai non-biner; menurut fasilitator yang terkait, menerbitkan fakta ini akan membuat komunitas tersebut semakin terbelah.

Kadar umpan balik dari pengguna perempuan dan pengguna yang merupakan bagian dari golongan minoritas cukup rendah, dan sebagian besar yang berpartisipasi melakukannya melalui saluran privat. Pada satu komunitas, peserta perempuan mengidentifikasikan diri mereka secara bebas pada survei namun meminta fasilitator untuk tidak mengungkap identitas gender mereka di ruang publik. Ini merupakan satu kejutan bagi fasilitator terkait, yang beranggapan bahwa komunitas ini tidak memiliki banyak kontributor perempuan namun secara umum cukup aman bagi perempuan untuk menyunting. Faktanya adalah cukup banyak kontributor perempuan, namun tidak diketahui karena banyak yang tidak ingin mengidentifikasi diri mereka sendiri.

Ringkasan utama

Setidaknya dua komunitas menyatakan bahwa mereka tidak menginginkan intervensi WMF dalam mekanisme lokal. Untuk menghindari hal ini, komunitas terkait bersedia untuk meningkatkan kapasitas komunitas mereka. Salah satu dari komunitas tersebut telah mulai bekerja untuk menyelaraskan kebijakan perilaku lokal agar dapat sesuai dengan UCoC dan sedang memikirkan cara-cara mewujudkan sebuah model penegakan di mana isu lokal dapat diselesaikan secara memuaskan.

Di sisi lain, beberapa komunitas yang kecil menyatakan bahwa mereka ingin menumpukan waktu dan sumber daya untuk membangun konten pada platform mereka, sehingga mereka memerlukan dukungan dari WMF untuk mengembangkan kebijakan atau sistem rumah tangga yang selaras dengan UCoC. Kebanyakan komunitas berskala menengah masih ragu untuk menentukan sikap; mereka memilih solusi yang akan menawarkan dukungan tanpa merusak model pengaturan rumah tangga saat ini.

Seruan untuk dukungan sebaya

Sebagian besar anggota komunitas memiliki gagasan untuk membentuk kelompok dukungan bagi pengguna yang menjadi sasaran gangguan. Menurut beberapa pengguna, setelah melaporkan sebuah kasus gangguan, para sasaran sering kali harus menghadapi tiga pihak: satu yang berpihak pada pengganggu, satu berfokus untuk menyelesaikan kasus secara imparsial, dan satu lagi memberikan dukungan moral pada mereka. Untuk seorang sasaran yang telah melalui masa-masa yang menegangkan, kehadiran pihak ketiga ini amat melegakan. Kelompok dukungan komunitas dapat menganjurkan anggota komunitas untuk menyuarakan keprihatinan mereka pada insiden sekecil apapun, sehingga dapat memainkan peranan yang penting dalam mencegah masalah perilaku yang lebih besar.

Sebagian besar anggota komunitas berpandangan bahwa kelompok tersebut harus diselenggarakan pada gerakan Wikimedia. Beberapa komunitas menyarankan pembuatan sebuah platform atau saluran khusus tempat orang dapat datang dan meminta dukungan, sementara komunitas lain mengutamakan kelompok kecil yang tertutup dan dapat memberikan suasana lingkungan yang lebih ramah. Pengembangan sebuah sistem yang lengkap akan memerlukan pekerjaan yang cukup besar, terutama untuk mencegah penyalahgunaan kelompok tersebut.

Langkah selanjutnya

Sebuah Komite Perumus akan dibentuk untuk meninjau kembali umpan balik yang diterima dari komunitas. Komite ini akan merumuskan mekanisme penegakan yang potensial untuk ditinjau oleh Dewan Pengawas.